News, Tangsel - Dugaan percaloan SIM di Satpas Polres Tangerang Selatan bukan sekadar masalah korupsi kecil, melainkan cerminan sistem yang gagal melindungi keselamatan publik. Laporan tentang kemudahan mendapatkan SIM tanpa ujian, dengan membayar sejumlah uang, mengungkap kegagalan mendasar dalam proses penerbitan SIM.
Ini bukan lagi soal efisiensi, melainkan penjualan ijin mengemudi, mengorbankan keselamatan bagi keuntungan sekelompok oknum.
Sebut saja Reflli, yang mendapatkan SIM C seharga Rp550.000 tanpa ujian, mengungkap sebuah realita yang mengerikan, bayangkan, pengguna jalan berbagi ruang dengan pengemudi yang tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan berkendara yang memadai.
Ini adalah resep bencana lalu lintas. Uang telah menggantikan kompetensi, dan nyawa menjadi taruhannya.
Dugaan keterlibatan oknum petugas dan bahkan tukang parkir menunjukkan adanya jaringan yang terorganisir dengan baik. Sistem yang seharusnya mencegah pungli justru menjadi sarang percaloan. Imbauan "Hindari Calo dan Pungutan Liar" terlihat sinis di hadapan kenyataan yang terjadi. Ini menunjukkan kegagalan sistemik, bukan sekadar kesalahan individu.
Permasalahan ini membutuhkan tindakan yang lebih dari sekadar penegakan hukum. Investigasi mendalam harus dilakukan untuk mengidentifikasi semua oknum yang terlibat, memetakan jaringan percaloan, dan mengungkap alur uang yang beredar. Namun, yang lebih penting adalah reformasi sistemik. Sistem penerbitan SIM harus dirancang ulang dengan mempertimbangkan aspek keamanan dan transparansi. Teknologi informasi dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi dan mencegah manipulasi.
Lebih dari itu, perlu ada perubahan mindset. SIM bukan komoditas yang dapat dibeli, melainkan bukti kompetensi dan tanggung jawab dalam berkendara. Perlu kampanye sosialisasi yang masif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya mendapatkan SIM secara ilegal. Keselamatan berkendara bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga tanggung jawab negara. Jika sistem tidak dibenahi, maka jumlah korban di jalan raya akan terus bertambah. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar